2012/03/26

Aku dan Sahabat-sahabatku

        heeem,,,sahabat selalu ada di sisi kita saat kita bahagia. and tak pernah meninggalkan kita saat kita terluka.Thanks sahabat"ku,,karna kalian hidup ini berwarna,,kebersamaan membuat kita semakin kuat. mg persahabatn ini kekal untuk selamanya.

 We're All In This Together :

Together, together, together everyone
Together, together, come on lets have some fun
Together, were there for each other every time
Together together come on lets do this right

Here and now its time for celebration
I finally figured it out (yeah yeah)
That all our dreams have no limitations
That's what its all about

Everyone is special in their own way
We make each other strong (each other strong)
Were not the same
Were different in a good way
Together's where we belong

We're all in this together
Once we know
That we are
We're all stars
And we see that
We're all in this together
And it shows
When we stand
Hand in hand
Make our dreams come true

Together, together, together everyone
Together, together, come on lets have some fun
Together, were there for each other every time
Together together come on lets do this right

We're all here
and speaking out with one voice
we're going to rock the house (rock the house)
the party's on now everybody make some noise
come on scream and shout

We've arrived because we stuck together
Champions one and all

We're all in this together
Once we know
That we are
We're all stars
And we see that
We're all in this together
And it shows
When we stand
Hand in hand
Make our dreams come

We're all in this together
When we reach
We can fly
Know inside
We can make it
We're all in this together
Once we see
There's a chance
That we have
And we take it

Wild cats sing along
Yeah, you really got it goin' on
Wild cats in the house
Everybody say it now
Wild cats everywhere
Wave your hands up in the air
That's the way we do it
Lets get to it
Time to show the world

We're all in this together
Once we know
That we are
We're all stars
And we see that
We're all in this together
And it shows
When we stand
Hand in hand
Make our dreams come

We're all in this together
When we reach
We can fly
Know inside
We can make it
We're all in this together
Once we see
There's a chance
That we have
And we take it

Wild cats everywhere
Wave your hands up in the air
That's the way we do it
Let's get to it
Come on everyone!

2012/03/15

5 Pertandingan Bersejarah Steven Gerrard Yang Paling Dikenang

Tidak ada yang bisa memungkiri kelas dan kualitas permainan kapten Liverpool, Steven Gerrard. Sudah hampir 13 tahun sejak dirinya memulai debut pada 19 November 1998, Steven Gerrard telah menjadi sebuah fenomena yang banyak memberikan semua inspirasi kehidupan apalagi jika menilik bagaimana bertaruh untuk satu tujuan dan berjuang untuk merealisasikannya. Peran yang dia milik di skuad inti Liverpool memang belum dapat tergantikan oleh pemain manapun. Namanya pun sudah dapat disejajarkan dengan para legenda-legenda Liverpool seperti Kenny Dalglish, Ian Rush atau Kevin Keegan.

Beberapa gelar dan penghargaan telah dia torehkan untuk klub yang dia cintai sejeka kecil. Total 11 gelar dia telah persembahkan untuk klub yang bermarkas di Anfield ini. Beberapa diantaranya diraih dengan cukup susah payah seperti apa yang terjadi pada final Liga Champions 2005 di Istanbul. Aksi heroiknya berhasil memberikan inspirasi rekan-rekannya untuk bangkit dan memenangkan pertandingan dari tangan AC Milan.

Oleh karena itu, beberapa waktu yang lalu, BBC memberikan daftar 5 partai terbaik Steven Gerrard bersama Liverpool dalam kurun 13 tahun terakhir.

1. Liverpool 3-3 AC Milan, Champions League final, Mei 2005

Menjalani partai super berat menghadapi raksasa Italia yang sangat diunggulkan membuat Steven Gerrard dan kawan-kawan gagal menampilkan permainan terbaik di babak pertama. 3 gol berhasil disarangkan anak-anak asuhan Carlo Ancelotti ke gawang yang dijaga Jerzy Dudek. Namun, keyakinan dan semangat baru yang dibentuk oleh Steven Gerrard di babak kedua membuat rekan-rekannya terpacu. Diawali dengan sebuah gol heroik pembangkit semangat, Steven Gerrard berhasil membangkitkan daya juang anak-anak asuhan Rafael Benitez. Beberapa kali Gerrard turun dan naik untuk memberikan 100 servisnya kepada klub yang dia cintainya. Hasilnya mereka pun berhasil menyamakan kedudukan dan memaksa AC Milan untuk mengakhiri pertandingan dengan adu penalti. Walaupun tidak mengambil tendangan penalti, Steven Gerrard pun mendapatkan pujian layaknya pahlawan yang membawa harum nama bangsa di kancah Eropa.


2) Liverpool 3-3 West Ham, FA Cup final, Mei 2006

Satu tahun setelah keajaiban Istanbul, Steven Gerrard kembali unjuk gigi sebagai penyelamat The Reds. Tertinggal dua kali oleh West Ham, Gerrard mampu dua kali menyamakan kedudukan melalui dua gol yang bisa dibilang berkelas. Khusus gol keduanya yang menjadi penyawa kedudukan sebelum pertandingan berakhir, semua orang menyebut gol tersebut adalah gol terbaik di Final Piala FA dan gol terbaik Steven Gerrard. Namun terlepas dari gol tersebut, Gerrard kembali membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin yang melakukan semua usaha demi kepentingan bersama. Dan ini ditunjukkan olehnya setelah dua kali membobol gawang Shaka Hislop. Gerrard pun juga sukses mengambil tendangan penalti yang menghantarkan Liverpool merebut gelar juara Piala FA 2006.


3) Liverpool 3-1 Olympiakos, Champions League, Desember 2004

Butuh kemenangan dengan keunggulan 2 gol dari tamunya Olympiakos dan sempat kebobolan di babak pertama bukanlah tugas yang mudah untuk Steven Gerrard bisa bangkitkan semangat rekan-rekannya. Apalagi kondisi tim yang kehilangan beberapa pilar karena cedera menambah beban di pundak sang kapten. Namun semuanya berubah saat Gerrard berhasil membangkitkan semangat rekan-rekannya di babak kedua, Di awali dua gol dari Sinama Pongolle dan Neil Mellor, Liverpool bisa balik unggul 2-1. Namun skor tersebut belum cukup untuk meloloskan Liverpool ke babak 16 besar. Dan kembali, di sini kita bisa melihat aksi heroik kapten Liverpool tersebut. Di awali pergerakan Jamie carragher yang melepas umpan cross ke Neil Mellor, Gerrard bersiap memberikan kado malam terindah untuk para penggemarnya. Setelah Mellor berhasil mengirimkan bola pancingan untuknya, Gerrard pun menyambut umpan tersebut dengan sebuah tendangan volley yang menembus jala Olympiakos. Publik Anfield langsung bersorak dan Gerrard pun berhasil memberikan mimpi indah untuk para Liverpuldlian bisa lolos secara dramatis ke babak 16 sebelum mereka berjaya di Istanbul.

4) Liverpool 3-1 Napoli, Europa League, November 2010

Pertunjukan Gerrard kembali berlanjut saat Liverpool menjamu tamunya Napoli dalam fase grup Europa League. Masuk di babak kedua dengan misi menyelamatkan Liverpool dari kekalahan di kandang, Gerrard mampu unjuk gigi dengan sebuah hattrick yang dia lakukan dengan 3 cara cara yang berbeda, tipu kiper, penalti dan layang bola. Uniknya, hattrick tersebut dia ciptakan hanya dengan waktu 14 menit sejak gol pertama terjadi. Liverpool pun memastikan tiket lolos ke 32 besar Europa League dan Gerrard berhasil membungkus hattrick ke 4-nya untuk Liverpool.

5) Liverpool 2-0 Manchester United, Premier League, Maret 2001

Usianya yang masih sangat muda, 20 tahun tidak membuat Gerrard takut untuk memperlihatkan potensi dan kemampuannya mengolah si kulit bundar di lapangan. Menghadapi rival abadi, Manchester United, Gerrard mencetak sebuah gol berjarak 30 meter yang menghujam keras gawang Fabian Barthez. Gol tersebut sekaligus membuktikan bahwa seorang pemain tengah dalam proses pembentukan menjadi seorang legenda. Dan Gerrard membuktikan kapasitasnya pada hari itu dan membantu Liverpool untuk pertama kalinya dalam 22 tahun menang dua kali dari United.

Anfield In History " The Most Breathtaking Stadium In The World "

Seberapa kenalkah kita dengan stadion yang merupakan tempat tujuan kita semua ini? Simak Anfield In History berikut ini.




                                    ANFIELD ROAD STADIUM 



Total Ground Capacity: 45,362, Pitch Dimensions: 111 yds (101 m) x 74 yds (68 m), Status: UEFA 4-star Stadium

 Anfield Stadium Didirikan dan diresmikan pada tahun 1884 dan dimiliki oleh John Houlding, Anfield disewakan kepada Everton. Pemilik Everton ketika itu, John Orrell, menyewa Anfield dengan biaya 100 pounds per tahun pada 1884-1888 Tetapi karena Everton berkembang pesat, Houlding mengambil kesempatan bisnis dan menaikkan sewa menjadi 250 pounds/tahun. Di sekitar stadion pun hanya bir produksi Houlding yang boleh dijual. Hotel Sandon miliknya juga menjadi ruang ganti pemain. Keputusan-keputusan monopolitik ini membuat Houlding dibenci Everton. Tetapi di sinilah berkah mulai muncul... Everton menolak tawaran Houlding untuk membeli Anfield dengan harga 6000 pounds. Mereka menuntut sewa 180 pounds per tahun.Tawaran tersebut ditolak. Konflik semakin dalam. Puncaknya, 12 Maret 1892. Pertemuan petinggi Everton ricuh, Houlding melakukan walk out. "Saya di sini untuk diadili, dan seorang terdakwa tak pernah duduk di kursi." Demikian tukas Houlding sebelum meninggalkan ruang rapat.


John Houlding
 15 Maret 1892. Everton memutuskan hengkang dari Anfield dan membeli tanah untuk pembangunan stadion baru, Goodison Park. Sementara Houlding? Sendirian di Anfield yang melompong. Tercetuslah ide yang meredefinisikan sepakbola: Pembentukan Liverpool FC. 15 Maret 1892, W. E. Barclay mengusulkan nama "Liverpool FC" untuk klub yang baru terbentuk tersebut. Awalnya, Anfield hanya berkapasitas 8000 spektator saja, dan belum dilengkapi penerangan yang memadai. Pertandingan Liverpool di Anfield pertama kali hanya dihadiri sekitar 200 orang saja Seiring dengan perkembangan Liverpool, Anfield tidak mampu lagi menampung penonton.1895, renovasi pertama dilakukan.Grandstand yang berkapasitas 3000 tempat duduk dibangun pada 1895, dan pada 1903, Anfield Road End dibangun.1906, setelah kedua kalinya Liverpool menjuarai Liga Championships, lahirlah bagian stadion yang termahsyur: Spion Kop. Tribun tersebut dinamai "Spion Kop" untuk mengenang jurnalis Liverpool, Ernest Edwards yang tewas di Kop saat Perang Boer.Istilah Kop kemudian terkenal, berbagai klub lain juga
mengadopsinya. Tetapi tentu saja, Anfield yang pertama. Tahun 1928, The Kop mengalami renovasi besar-besaran. Atap dipasang dan kapasitas ditingkatkan sampai 30ribu.Pada tahun 1952, rekor penonton terbanyak di Anfield pecah. 61.905 orang hadir di Anfield menyaksikan Redmen melawan Wolves. Anfield terus mempercantik diri. Pada 1957, lampu kabut dipasang, dan 6 tahun berselang, tribun Kemlyn Road dimodernisasi. Renovasi Kemplyn Road menghabiskan 350 ribu pounds.




The Kop
Pada 1965, Anfield Road stand menyusul untuk diberi atap. Tahun 1973, Main Stand mengalami desain ulang, dan 9 tahun kemudian, Anfield Road stand sudah seluruhnya diberi tempat duduk.Pada tahun yang sama (1982), The Shankly Gates yang terkenal didirikan. Kemlyn Road stand kemudian kembali direnovasi dan diberi nama Centenary Stand pada 1992, memperingati 100 tahun Liverpool berdiri. 1994. Momen yang menyedihkan bagi para Kopites. The Kop harus diruntuhkan dan dibangun kembali menjadi all-seater. Mengapa? "Hillsborough 1989" dirasa cukup untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tribun berdiri tidak lagi aman. 1997, patung perunggu Bill Shankly dibangun. Paisley Gateway menyusul pada 1999. Anfield seperti yang kita kenal sekarang telah selesai.


Beberapa fakta-fakta menarik seputar Anfield: 

  1. First ever match played at Anfield: 28 September 1884, Everton 5-0 Earlestown
  2. First ever league match played at Anfield: 8 September 1888, Everton vs Accrington
  3. First ever match played by Liverpool at Anfield: 1 September 1892, Liverpool 7-1 Rotherham Town
  4. First ever league match played by Liverpool at Anfield: 9 September 1893, vs Lincoln City (LFC 4-0 LCIT)
  5. Struktur tertua Anfield yang masih asli adalah The Main Stand, sedangkan yang termuda adalah Anfield Road stand
  6. Rumput Anfield rata-rata dipotong dua sampai empat kali sepekan.
  7. Tinggi rumput Anfield satu inci (sekitar 2,5 cm) ketika musim kompetisi, dan 2 inci ketika off-season
  8. Pada pertandingan, ada 400-420 penjaga, 65 polisi, dokter, tim paramedik, dan 40 petugas ambulans St John.
  9. Pub terdekat dengan Anfield bernama The Albert.
  10. Mengirim surat ke Anfield? Alamatnya adalah Anfield Road, Liverpool, L4 0TH
  11. Koordinat Anfield adalah 53°25′50.95″N 2°57′38.98″W. (53°25′50.95″ LU 2°57′38.98″BB)
  12. Electronic scoreboard di Anfield baru dipasang pada 2003
  13. Januari 2004, terjadi gangguan pada electronic scoreboard sehingga terpampang skor Liverpool 54-0 Everton
  14. Jika kalian memasuki Anfield suatu hari, kalian akan menjumpai dua orang groundsmen Anfield dan tiga dari Melwood
  15. Di sudut antara The Kop dan Centenary Stand, terdapat flagpole dari kapal Great Eastern.
Dan berikut ini adalah ground breakdown tempat-tempat penting yang ada di Anfield Stadium

Shankly Gates

Pintu Masuk Museum Anfield
  • LFC Club Store. Terletak di bawah The Kop. Tempat yang wajib dikunjungi Kopite manapun.
  • Museum and Tour Center. Tempat-tempat yang sangat harus dikunjungi Kopite yang menyambangi Anfield.
  • Hillsborough Memorial, terdapat di sudut antara Main Stand dan Anfield Road stand.Shankly Gates.
  • Diresmikan 26 Agustus 1982. Terdapat tulisan "You'll Never Walk Alone" yang legendaris. 

Club Store And Museum


LFC Museum and Stadium Tour Ticket




Jumlah kapasitas per-tribun di Anfield stadium antara lain



Anfield Road End


Centenary Stand

Main Stand

The Kop (Present Day)



  1. Main Stand. Capacity 12,277 (Main Stand 9,597, Paddock 2,409, Directors Box 177, Press 54, Disabled 40)
  2. Anfield Road End. Capacity 9,074 (Upper Tier 2,654, Lower Tier 6,391, Disabled Positions 29)
  3. Centenary Stand. Capacity 11,762 (Upper Tier 4,600, Lower Tier 6,814, Executive Boxes 348)
  4. The Kop. Capacity 12,409, Disabled Positions 9


Getting to Anfield? Kita akan paparkan rute jalan bagi kalian yang ingin ke Anfield

  • Melalui jalan darat, dapat menggunakan bus yang memakan waktu 7-8 jam, atau kereta yang memakan waktu 3-4 jam dari London
  • Jika mengendarai mobil pribadi, ambil jalur M6. Ambil jalur M62 setelahnya, lanjutkan hingga ujung motorway tersebut
  • Kemudian belok kanan di belokan A5058 menuju Queens Drive. Setelah sekitar 3 mil, belok kiri menuju Utting Avenue
  • Dan setelah menempuh sekitar 1 mil, belok kiri menuju Anfield Road. Voila, you are at Anfield!





    2012/01/17

    Istanbul 2005

    Babak pertama :

    Para punggawa kedua tim masuk ke lapangan
    1' Wasit peluit kick off untuk menandakan pertandingan telah dimulai. Baru berjalan sekitar 35 detik'an, Paolo Maldini berhasil menjebol gawang Dudek lewat tendangan volinya. Maldini memanfaatkan free kick Andrea Pirlo dari sisi kiri pertahanan Liverpool. Pirlo dengan jeli melihat situasi kelemahan pertahanan LFC. 18' Harry Kewell menambah daftar panjang penderitaan Liverpool dibabak pertama. Lututnya tidak mampu lagi untuk melanjutkan final. Smicer masuk menggantikan Kewell. 20.000 traveling kop yang datang ke Ataturk tidak henti-hentinya memberikan nyanyian, teriakan agar para pemain LFC bangkit. Sebelum persis memasuki menit ke 38, Liverpool lebih sedikit bisa menekan, namun pergerakan Kaka lagi-lagi menjadi masalah yg dikhawatirkan. Dan akhirnya petakake 2 pun datang, Luis Garcia dijatuhkan Nesta dalam kotak penalti Milan. Namun wasit mengacuhkan kejadian tersebut. Pertahanan LFC tidak siap menerima serangan balik yang dilakukan Sheva sampai dia memberikan sodoran dari kiri hingga menemui Crespo. Crespo dengan mudah menceploskan bola ke gawang Dudek tanpa pengawalan berarti. 2-0 untuk Milan. Peruntungan AC Milan tidak habis disitu saja,beberapa menit kemudian, Kaka kembali menjadi malapetaka. Pergerakan dia ditengah lolos dari pengawasan Xabi Alonso dengan cerdik melihat pergerakan tanpa bola Crespo.Langsung saja dia lambungkan bola,dan mampu dikontrol Crespo tanpa ada kesulitan menaklukkan Jerzy Dudek. Jamie Carragher tak sempat menjangkau Crespo saat itu karena sudah kalah pace duluan. 3-0 untuk AC Milan. Sebuah bencana yang krusial bagi Liverpool dimana mereka tidak mampu menahan Milan.



    Gol cepat Paolo Maldini



    Gol kedua Milan via Hernan Crespo
      


    Gol Crespo yang kedua dan ketiga untuk Milan



    Half time:

    Mau tahu apa sebenarnya yang dilakukan Rafa Benitez saat berada di dressing room untuk membangkitkan pemain LFC yg tengah drop? inilah beberapa pernyataan pemain Liverpool yang berada di dressing room......

    Steven Gerrard: Rafa masuk ke ruang ganti, menenangkan kita semua, menulis sesuatu di papan taktik dan dia berkata " yang harus kita lakukan hanyalah mencoba mencetak goal seawal mungkin dan itu akan merubah segalanya, percaya " aku hanya duduk termenung dan berpikir kalau semuanya telah berakhir saat itu "

    Jerzy Dudek: " Rafa hanya mengatakan bahwa kita adalah Liverpool Football Club dan kita tidak mungkin terbantai )ikuti suara-suara riuh fans di luar sana " 

    Djimi Traore: " Saat kami sedang berada di ruang ganti, kami semua mendengar AC Milan sedang merayakan kemenangan mereka di babak pertama mereka merayakan seolah mereka telah juara. Namun mereka tak sadar bahwa mereka lah yang memicu rasa lapar kami di babak kedua " 

    Luis Garcia: " Saat kami semua duduk termenung diruang ganti, kami mendengar para fans tanpa henti menyanyikan YNWA di luar sana, apa kamu bisa membayangkannya? kita tertinggal 3-0 dalam sebuah final namun 45.000 fans masih percaya kalau kita mampu bangkit " 


    Babak kedua plus 2x extra time

    A Firm header dari kapten fantastik, Stevie G
    Lanjut ke babak kedua, babak baru di mana sejarah baru akan tercipta dan babak baru akan hal yang tidak mungkin kalian lupakan. Di babak kedua, Rafa memutuskan untuk memainkan Didi Hamann yang akan diplot sebagai holding and supplying midfielder agar Stevie dapat leluasa memainkan perannya sebagai dirijen. Xabi masih diplot sebagai supplier bola ke berbagai arah. Didi Hamann masuk mengantikan Finnan. Dengan masuknya DIdi Hamann secara otomatis, Liverpool bermain dengan 5 gelandang dengan Didi bantu cover Stevie. Luis Garcia menemai Baros di depan. Xabi Alonso tenang sebagai supplier sekaligus defensive midfielder.Traore digeser masuk agak dalam pertahanan.pusat serangan ada di Stevie.

    Vladimir Smicer dengan tendangan geledeknya
    Gol Xabi Alonso 















    '54 Riise mencoba mengirimkan sebuah cross ke kotak penalti AC Milan, namun masih dapat di blok dan kesempatan kedua langsung dia manfaatkan Riise melihat Stevie tanpa pengawalan berada di dalam kotak penalti lawan, langsung dia kirim cross,sebuah tandukan Stevie masuk ke pojok kanan gawang Dida yang saat itu sudah mati langkah. 1-3 untuk Liverpool. Kapten Stevie langsung mengangkat kedua tangannya dan mengayunkan ke atas sampai 4 kali sebagai sinya " hayo bangkit, hayo bangkit " dan dari momen itulah, Liverpool menemukan kembali semangat bertanding mereka. Hanya dalam tempo 2 menit setelah terjadinya goal pertama, Liverpool kembali menunjukkan kelasnya dengan mengurung habis pertahanan AC Milan. Vladimir Smicer melepaskan tendangan geledek berharak sekitar 20 meter dan meluncur akurat ke sudut pojok gawang Dida. Thanks to Carra yang melihat posisi leluasa Smicer. Dan 3 menit kemudian, sebuah pergerakan tanpa bola Stevie masuk ke dalam kotak penalti untuk sodoran dari kanan. Dengan pengawalan ketat dari Gennaro Gattuso dan dengan sedikit trik gravitasi bumi dari Stevie, dia terjatuh. dan wasit langsung menunjukkan titik putih dan Liverpool mendapatkan penalti. Para pemain Milan langsung menghampiri sang wasit namun wasit tetap dengan pendiriannya. Xabi Alonso ditunjuk sebagai algojo. Xabi Alonso menendang bola ke arah kiri namun masih dapat diblok Dida, bola rebound langsung disambar Xabi yang lebih cepat bergerak. 3-3 kenyataan yang ada di papan skor. Dramatis, satu kata yang bisa menggambarkan apa yang dilakukan pemain Liverpool dalam tempo 6 menit saja.

    Penyelamatan heroik dari Jerzy Dudek
    Liverpool mulai mengendurkan serangan ketika memasuki menit ke 84. Rafa memasukkan final change yaitu Cisse mengantikan Baros. Sedangkan Milan? Carletto memperbaharui amunisi serangan dengan memasukkan Jon Dahl Tomasson menggantikan Crespo serta Serginho for Seedrof. Sampai akhir babak kedua skor berubah drastis. 3-3, semua fans Liverpool tak hentinya menyanyikan YNWA, Fields of anfield road dan lain-lainnya.  Pertandingan dilanjutkan melalui babak extra time. Stevie sekarang diplot sebagai bek kanan untuk membantu pertahanan Liverpool. Di extra time 1 dan 2, semuanya jadi milik Milan dan Jerzy Dudek. Di kedua babak ini, Milan menekan penuh namun Dudek lah yang jadi pusat perhatian. Karena setidaknya ada 3 saves penting di interval tambahan ini. Yang terheroik saat mementahkan 2 peluang emas depan mulut gawang oleh Sheva dalam satu momen. Namun,saya tak habis pikir bagaimana dudek bisa melakukan itu

    Penalti shoot-outs

    Dudek mentahkan tendangan penalti Sheva
    Akhirnya pertandingan harus dilanjukan ke babak tos-tosan a.k.a adu penalti. Rafa menunjuk Hamann,Cisse,Smicer,Riise sebagai algojo pertama. Sementara itu, Carletto menunjuk Serginho, Pirlo, Kaka, Tomasson dan Sheva sebagai algojo mereka. Penendang pertama AC Milan, Serginho melayangkan bola entah kemana, Didi Hamann menyelesaikan tugasnya dengan baik walaupun dia sempat mengeluh sakit di kakinya saat babak extra time. Pirlo juga menjadi penendang yg gagal setelah tendangannya dimentahkan Dudek. Cisse yang pada pertandingan terakhir vs Aston Villa mencetak goal lewat titik penalti, kali ini dia sukses pula mempecundangi Dida. 2-0. Jon Dahl Tomasson maju dan menyelesaikan tendangan dengan baik membuat score pertama Milan dalam adu penalti sebelum Smicer datang dan memperpanjang jarak menjadi 3-1.Kaka berikutnya ambil giliran, tanpa cacat dia ceploskan bola walaupun Dudek sudah melakukan apa yang dianjurkan Carra untuk mengikuti goyangan spagetti ala Bruce Grobbelaar. 3-2. Riise maju untuk mengesekusi penalti, namun sayang tendangannya masih mampun dimentahkan DIda. Dan penendang terakhir datang, Andriy Shevchenko menghadapi Dudek. Sheva taruh bola, )ambl bidikan ke tengah,namun dia salah perhitungan waktu.Dudek sudah salah gerak,tapi bola masih dapat teraih dirinya. LIVERPOOL BERSORAK!!!!!!!

    Liverpool, sang juara sejati Eropa
    LIVERPOOL ARE THE CHAMPION OF THE EUROPE, AGAIN. Akhirnya setelah penantian panjang 20 tahun lamanya, Liverpool berhasil memecahkan kutukan 20 tahun lamanya. Sebuah pertandingan paling dramatis yang pernah ada, yang paling menyedot banyak perhatian dan yang paling banyak menyimpan nilai kehidupan. Atas raihan gelar kelima ini, Liverpool dianugerahi UEFA badge of honour atas keberhasilan mereka meraih trofi eropa yang kelima yang artinya Liverpool berhak untuk menyimpan replika trofi Liga Champions di kabinet piala mereka. 



    You made yourselves legends and made your fans the happiest in the world !Thank you for the Miracle of Istanbul, LIVERPOOL 


    LIVERPOOL Road to Istanbul Part 2


    Liverpool melenggang ke semifinal dan ditunggu Chelsea. Chelsea yang dipredikatkan sebagai tim kaya baru tidak mampu memperlihakan sisi uang mereka saat mereka ditahan LFC di Stamford Bridge. Di Anfield, Mou tetap dengan raut muka kesombongannya sengaja menuliskan sebuah tulisan di kaca depan bus yang membawa Chelsea ke Anfield. Dalam tulisan tersebut tertulis “Yang dua telah tumbang, satu lagi menyusul “ namun nampaknya tulisan tersebut tidak berpengaruh di lapangan. Babak pertama, kedua tim bermain dengan tempo biasa.

    Chelsea pun merasakan keriuhan Anfield sehingga mereka sulit mengembangkan permainan. Stevie G melakukan sebuah pergerakan mencari kawan,menemukan Milan Baros berlari cepat masuk dengan ke dalam kotak penalti Chelsea, Baros menemukan Petr Cech siap menyergap bola tersebut dan hasilnya Cech malah meninju muka Milan Baros dan bola pun bergerak liar. Bola liar pun langsung disambar Luis Garcia yang berdiri bebas. Bola langsung menuju ke gawang kosong sebelum disapu oleh Gallas yang datang dari entah kemana ditemani John Terry yang tidak mampu berbuat apa-apa. Tidak ada yang tahu sampai sekarang apakah bola tersebut melewati garis apa tidak, yang jelas hakim garis langsung memberikan tanda kalau bola telah lewat garis gawang. wasit mengesahkan goal tersebut Liverpool bersorak.

    Gol kontroversial Luis Garcia
    Walaupun misalnya gol Luis Garcia tidak disahkan oleh wasit, LFC tetap berhak diberikan sebuah penalti atas pelanggaran yang dilakukan Cech. Di babak kedua, Chelsea semakin bermain menyerang dan tidak memperdulikan lini pertahanan mereka yang semakin terbuka. Namun hasil yang mereka dapat karena kesombongan mereka hanyalah sebuah isapan jempol karena Liverpool mampu keluar sebagai pemenangnya. Setelah wasit meniupkan peluit panjang,Euforia Anfield meledak bagaikan sebuah peluncuran roket antarikasa.Liverpool ke final Liga Champions. Steven Gerrard dkk langsung melakukan selebrasi dan merayakan semuanya ke setiap sudut lapangan Anfield. Final ke 6 untuk Liverpool. Sementara itu Jose Mourinho yang langsung diwanwancarai wartawan mengatakan bahwa dia tidak akan pernah mengakui goal Luis Garcia tersebut. Dia menggangap keriuhan Anfield-lah yang mencetak gol tersebut serta menyebut keputusan hakim garis telah diintervensi oleh para suporter. Namun ocehan Mou tersebut hanya dianggap angin lalu karena dalam kenyataan Liverpool berhasil melaju ke final lagi setelah 20 tahun lamanya. Liverpool segera bersiap untuk sebuah final paling bersejarah di kasta sepakbola tertinggi di Eropa

    40.000 traveling kop berbondong ke Istanbul
    Setelah menyelesaikan seluruh sisa pertandingan di EPL. Liverpool hanya mampu finish di peringkat ke 5 di bawah Everton, Liverpool sadar satu-satunya jalan yang harus Liverpool tempuh demi kembali ke Liga Champions musim depan adalah memenangi laga pamungkas di Istanbul itu. Di luar teknis pertandingan, pemerintahan Turki sempat meragukan Final ini akan berjalan mulus dikarenakan ketakutan mereka akan ulah Hooligans yang datang ke Istanbul dan ketakutan mereka tidak terbukti. Final tersebut dijaga 6000 petugas keamanan. Namun yang lebih ditakutkan oleh panitia adalah membeludaknya penonton yang datang ke Turki. 100.000 orang diperkirakan datang ke Istanbul Alokasi tiket untuk final ini disediakan sekitar 65.000 tiket dengan pembagian setiap tim kebagian 20.000 dan 7.500 nya dijual via Online dan sisanya dialokasikan untuk kegiatan Football Family. Dalam waktu beberapa hari setelah dibuka, tiket final tersebut ludes.

    Duel dua bintang, Kaka dan Stevie G
    BBC pun melaporkan sekitar 30.000 Liverpuldian melakukan perjalanan ke Istanbul melalui jalan darat maupun udara namun hanya sekitar 20.000 suporter yang akan kebagian tiket menonton. Sisanya memadati pub-pub dipinggiran stadion Sebelum pertandingan banyak yang meragukan Liverpool akan keluar sebagai pemenang karena hanya dijadikan team underdog. Dan banyak komentar tersebut datang dari fans United seperti yang dikatakan oleh Rob Smyth, seorang pengurus Manutd fans. " Aku tidak pernah mengerti kenapa semuanya menyampah untuk mendukung Liverpool. Saya pikir, Liverpool akan dihabisi Milan " Rob Smyth. Namun Stevie G balas semua komen negatif tersebut dengan kalimat " Lifting the trophy has to be the best feeling ever (menyindir)". Dalam bursa taruhan pun, hampir 74 % betting bookers manaruh uang mereka untuk kemenangan AC Milan. Yang paling mencolok lagi adalah mengenai pakaian yang dikenakan. Saat Liverpool tiba di Stadium, para pemain hanya menggenakan setelan pakaian training santai dengan style seadanya dan yang beda adalah Saat pemain AC Milan semua pemain turun dari bus dengan setelan jas bermerek serta sepatu Van Tovel hitam mengkilat. Namun semua hal yang meremehkan Liverpool tersebut, akan segera berakhir.....

    Liverpool berutung bisa memilih jersey warna apa yang akan mereka pakai.Jersey merah yang mereka kenakan saat final dengan putih untuk Milan dikarenakan Liverpool yang menjadi tuan rumahnya. Wasit yang memimpin pertandingan final saat itu yang dipilih UEFA adalah Manuel Mejuto González, wasit asal Spanyol yg dikenal tegas. Mejuto Gonzales dibantu Clemente Plou, Oscar Samaniego sebagai hakim garis dan Arturo Dauden Ibáñez sebagai wasit keempat.

    Masuk ke starting line-up Liverpool dan AC Milan.....

    Liverpool: .Dudek, Finnan, Carragher, Hyypia, Traore, Luis Garcia, Gerrard, Xabi Alonso, John Arne Riise, Harry Kewell, Milan Baros. Subtitusinya: Scott Carson, Josemi, Dietmar Hamann, Antonio Núñez, Igor Bišćan, Djibril Cissé, Vladimír Šmicer

    AC Milan: Dida, Cafu, Jaap Stam, Nesta, Paolo Maldini; Gennaro Gattuso, Andrea Pirlo, Clarence Seedorf; Kaka, Hernan Crespo, Shevchenko. Milan subtitusi: Christian Abbiati, Kakha Kaladze. Alessandro Costacurta. Rui Costa, Vikash Dhorasoo, Serginho, Jon Dahl Tomasson

    Skema awal, Liverpool terapkan formasi 4-4-1-1 dengan menaruh Milan Baros sebagai ujung tombak yang disupport Kewell dan Luis Garcia. Steven Gerrard bertugas sebagai advance playmaker sedangkan Xabi sebagai supplier. Ini lah hal yang pincang di babak pertama, Liverpool tidak menyadari potensi serangan Milan yang bertumpu pada seorang Kaka.Liverpool tidak memasang pemain penutup pergerakan Kaka. Sedangkan Milan, format awal mereka di babak pertama memang mereka rancang untuk menghabisi lini tengah Liverpool. Sedangkan Kaka dibiarkan bermain sendirian dengan kreasi dia sendiri untuk melayani dua bomber AC Milan, Shevchenko dan Crespo. Fakta yang menarik adalah, reporter BBC mencatat bahwa keriuhan di stadion menjelang pertandingan, didominasi oleh fans Liverpool dengan 1:7.