Liverpool melenggang ke semifinal dan ditunggu
Chelsea. Chelsea yang dipredikatkan sebagai tim kaya baru tidak mampu
memperlihakan sisi uang mereka saat mereka ditahan LFC di Stamford
Bridge. Di Anfield, Mou tetap dengan raut muka kesombongannya sengaja
menuliskan sebuah tulisan di kaca depan bus yang membawa Chelsea ke
Anfield. Dalam tulisan tersebut tertulis “Yang dua telah tumbang, satu
lagi menyusul “ namun nampaknya tulisan tersebut tidak berpengaruh di
lapangan. Babak pertama, kedua tim bermain dengan tempo biasa.
Chelsea pun merasakan keriuhan Anfield
sehingga mereka sulit mengembangkan permainan. Stevie G melakukan sebuah
pergerakan mencari kawan,menemukan Milan Baros berlari cepat masuk
dengan ke dalam kotak penalti Chelsea, Baros menemukan Petr Cech siap
menyergap bola tersebut dan hasilnya Cech malah meninju muka Milan Baros
dan bola pun bergerak liar. Bola liar pun langsung disambar Luis Garcia
yang berdiri bebas. Bola langsung menuju ke gawang kosong sebelum
disapu oleh Gallas yang datang dari entah kemana ditemani John Terry
yang tidak mampu berbuat apa-apa. Tidak ada yang tahu sampai sekarang
apakah bola tersebut melewati garis apa tidak, yang jelas hakim garis
langsung memberikan tanda kalau bola telah lewat garis gawang. wasit
mengesahkan goal tersebut Liverpool bersorak.
Gol kontroversial Luis Garcia |
Walaupun misalnya gol Luis Garcia
tidak disahkan oleh wasit, LFC tetap berhak diberikan sebuah penalti
atas pelanggaran yang dilakukan Cech. Di babak kedua, Chelsea semakin
bermain menyerang dan tidak memperdulikan lini pertahanan mereka yang
semakin terbuka. Namun hasil yang mereka dapat karena kesombongan mereka
hanyalah sebuah isapan jempol karena Liverpool mampu keluar sebagai
pemenangnya. Setelah wasit meniupkan peluit panjang,Euforia Anfield
meledak bagaikan sebuah peluncuran roket antarikasa.Liverpool ke final
Liga Champions. Steven Gerrard dkk langsung melakukan selebrasi dan
merayakan semuanya ke setiap sudut lapangan Anfield. Final ke 6 untuk
Liverpool. Sementara itu Jose Mourinho yang langsung diwanwancarai
wartawan mengatakan bahwa dia tidak akan pernah mengakui goal Luis
Garcia tersebut. Dia menggangap keriuhan Anfield-lah yang mencetak gol
tersebut serta menyebut keputusan hakim garis telah diintervensi oleh
para suporter. Namun ocehan Mou tersebut hanya dianggap angin lalu
karena dalam kenyataan Liverpool berhasil melaju ke final lagi setelah
20 tahun lamanya. Liverpool segera bersiap untuk sebuah final paling
bersejarah di kasta sepakbola tertinggi di Eropa
40.000 traveling kop berbondong ke Istanbul |
Setelah menyelesaikan seluruh sisa
pertandingan di EPL. Liverpool hanya mampu finish di peringkat ke 5 di
bawah Everton, Liverpool sadar satu-satunya jalan yang harus Liverpool
tempuh demi kembali ke Liga Champions musim depan adalah memenangi laga
pamungkas di Istanbul itu. Di luar teknis pertandingan, pemerintahan
Turki sempat meragukan Final ini akan berjalan mulus dikarenakan
ketakutan mereka akan ulah Hooligans yang datang ke Istanbul dan
ketakutan mereka tidak terbukti. Final tersebut dijaga 6000 petugas
keamanan. Namun yang lebih ditakutkan oleh panitia adalah membeludaknya
penonton yang datang ke Turki. 100.000 orang diperkirakan datang ke
Istanbul Alokasi tiket untuk final ini disediakan sekitar 65.000 tiket
dengan pembagian setiap tim kebagian 20.000 dan 7.500 nya dijual via
Online dan sisanya dialokasikan untuk kegiatan Football Family. Dalam
waktu beberapa hari setelah dibuka, tiket final tersebut ludes.
Duel dua bintang, Kaka dan Stevie G |
BBC pun melaporkan sekitar 30.000
Liverpuldian melakukan perjalanan ke Istanbul melalui jalan darat maupun
udara namun hanya sekitar 20.000 suporter yang akan kebagian tiket
menonton. Sisanya memadati pub-pub dipinggiran stadion Sebelum
pertandingan banyak yang meragukan Liverpool akan keluar sebagai
pemenang karena hanya dijadikan team underdog. Dan banyak komentar
tersebut datang dari fans United seperti yang dikatakan oleh Rob Smyth,
seorang pengurus Manutd fans. " Aku tidak pernah mengerti kenapa
semuanya menyampah untuk mendukung Liverpool. Saya pikir, Liverpool akan
dihabisi Milan " Rob Smyth. Namun Stevie G balas semua komen negatif
tersebut dengan kalimat " Lifting the trophy has to be the best feeling
ever (menyindir)". Dalam bursa taruhan pun, hampir 74 % betting bookers
manaruh uang mereka untuk kemenangan AC Milan. Yang paling mencolok lagi
adalah mengenai pakaian yang dikenakan. Saat Liverpool tiba di Stadium,
para pemain hanya menggenakan setelan pakaian training santai dengan
style seadanya dan yang beda adalah Saat pemain AC Milan semua pemain
turun dari bus dengan setelan jas bermerek serta sepatu Van Tovel hitam
mengkilat. Namun semua hal yang meremehkan Liverpool tersebut, akan
segera berakhir.....
Liverpool berutung bisa memilih jersey warna
apa yang akan mereka pakai.Jersey merah yang mereka kenakan saat final
dengan putih untuk Milan dikarenakan Liverpool yang menjadi tuan
rumahnya. Wasit yang memimpin pertandingan final saat itu yang dipilih
UEFA adalah Manuel Mejuto González, wasit asal Spanyol yg dikenal tegas.
Mejuto Gonzales dibantu Clemente Plou, Oscar Samaniego sebagai hakim
garis dan Arturo Dauden Ibáñez sebagai wasit keempat.
Masuk ke starting line-up Liverpool dan AC Milan.....
Liverpool:
.Dudek, Finnan, Carragher, Hyypia, Traore, Luis Garcia, Gerrard, Xabi
Alonso, John Arne Riise, Harry Kewell, Milan Baros. Subtitusinya: Scott
Carson, Josemi, Dietmar Hamann, Antonio Núñez, Igor Bišćan, Djibril
Cissé, Vladimír Šmicer
AC Milan: Dida, Cafu, Jaap Stam, Nesta, Paolo
Maldini; Gennaro Gattuso, Andrea Pirlo, Clarence Seedorf; Kaka, Hernan
Crespo, Shevchenko. Milan subtitusi: Christian Abbiati, Kakha Kaladze.
Alessandro Costacurta. Rui Costa, Vikash Dhorasoo, Serginho, Jon Dahl
Tomasson
Skema awal, Liverpool terapkan formasi
4-4-1-1 dengan menaruh Milan Baros sebagai ujung tombak yang disupport
Kewell dan Luis Garcia. Steven Gerrard bertugas sebagai advance
playmaker sedangkan Xabi sebagai supplier. Ini lah hal yang pincang di
babak pertama, Liverpool tidak menyadari potensi serangan Milan yang
bertumpu pada seorang Kaka.Liverpool tidak memasang pemain penutup
pergerakan Kaka. Sedangkan Milan, format awal mereka di babak pertama
memang mereka rancang untuk menghabisi lini tengah Liverpool. Sedangkan
Kaka dibiarkan bermain sendirian dengan kreasi dia sendiri untuk
melayani dua bomber AC Milan, Shevchenko dan Crespo. Fakta yang menarik
adalah, reporter BBC mencatat bahwa keriuhan di stadion menjelang
pertandingan, didominasi oleh fans Liverpool dengan 1:7.
沒有留言:
張貼留言