Luis Garcia dan Xabi Alonso pembelian Rafa paling efektif |
Perjalanan Liverpool ke pentas
final Liga Champions pun tidak lah mudah seperti membalik telapak
tangan. Selain di awal musim Liverpool kehilangan salah satu anak
emasnya, Michael James Owen yang beralasan mencari pengalaman baru di
Spanyol, perubahan staff kepelatihan saat Rafa Benitez datang pada musim
pertamanya bersama Liverpool adalah bumbu lain yang mengawali semuanya.
Sang Nakoda Kapal, Rafa Benitez menyulap Liverpool menjadi sebuah
armada sepakbola dengan aroma spanish connection dengan mendatangkan
pemain macam Xabi Alonso, Luis Garcia, Antonio Nunez dll serta
memunculkan nama Neil Mellor yang sempat menjadi teenage sensation.
Perjalanan Liverpool di Liga Champions
berangkat dari kualifikasi ke 3, Liverpool dipertemukan dengan klub
semenjana dari Austria, AK Graz. Bermain tandang di Austria, Stevie G
cetak 2 goal pertama mengawali regime Rafa Benitez di Liverpool sebelum
menjamu AK Graz di Anfield. Kembali ke Anfield, The Anfield Boys
berhasil mencuri 1 gol sehingga membuat agregat membesar menjadi 3-0.
Liverpool lolos ke grup stage. Dalam drawing di Nyon, Liverpool
bergabung di grup A bersama Olympiakos, Deportivo La Coruna serta AS
Monaco. AS Monaco yang pada musim sebelumnya menjadi runner-up kejuaran
sebelum kandas di final oleh FC Porto dengan Jose Mourinho-nya.
Liverpool menjadi unggulan dalam grup tersebut, namun unggulan bukan
berarti tanpa hambatan. Pada interval pertama tidak terlalu bagus.
Liverpool hanya meraih 1 kemenangan dengan mengalahkan Monaco 2-0 serta
mengalami kekalahan tandang dari Olympiakos dengan skor 0-1 sebelum
Deportivo La Coruna menyadarkan Liverpool bahwa mereka semua punya nyali
dengan menahan Liverpool 0-0 di Anfield.
Interval kedua,organisasi permainan Liverpool
mulai membaik dengan bukti kemenangan tandang Liverpool di Estadio
Riazor kandang Super Depor. Jorge Andrade memberikan hadiah sebuah gol
bunuh diri yang memberikan suntikan kepercayaan Liverpool namun masalah
inkonsistensi masih ada. Di matchday 5, Liverpool seperti tanpa semangat
dan kehilangan konsistensi ketika kehilangan poin penuh di kandang
Monaco. Javier Saviola pastikan Monaco melenggang ke fase knockout
meninggalkan Liverpool yang harus bertarung sampai partai terakhir vs
Olympiakos. Matchday 6. di Anfield. Liverpool membutuhkan kemenangan
dengan keunggulan 2 goal atas Olympiakos demi muluskan langkah ke 16
besar. Semuanya sedikit rusak dgn kehadiran gol Olympiakos hasil free
kick Rivaldo memanfaatkan kelemahan pagar bêtis yang dibangun Liverpool.
Keunggulan Olympiakos bertahan hingga turun minum. Mengetahui teamnya
ketinggalan, Liverpool sadar mereka butuh 3 goal untuk lolos.
Steven Gerrard menjadi pahlawan Liverpool vs Olympiakos |
Liverpool memulai babak kedua
dengan bermain langsung menyerang. Sebuah gebrakan Harry Kewell tercipta
setelah menang duel lari man to man lawan salah satu bek Olympiakos.
Kewell melepaskan sebuah umpan manis ke kaki Sinama Pongolle dan membawa
Liverpool menyamakan kedudukan 1-1. Liverpool makin percaya diri.
Liverpool butuh 2 gol lagi sampai akhrnya Neil Mellor membawa Liverpool
unggul setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang Nikopolidis. 2-1
untuk Liverpool. Keunggulan tersebut nyatanya belum cukup untuk
memastikan Liverpool lolos ke fase knock out.Liverpool mulai mengurung
pertahanan Olympiakos. Momen yang ditunggu akhirnya datang. Carra yang
saat itu naik membantu serangan Liverpool mengirimkan sebuah umpan
lambung ke kepala Mellor. Neil Mellor yang melihat posisi Stevie kosong
langsung pantulkan bola tersebut ke tengah tepat di jarak bidikan Stevie
G. Steven Gerrard yang sudah dari tadi menunggu akhirnya menemukan
posisi yang pas untuk membidik bola tersebut. Sebuah tendangan setengah
first time dengan tingkat akurasi 100% tepat plus daya hujam yang keras
membuat satu stadion Anfield bersorak riuh. Steven Gerrard bawa
Liverpool unggul 3-1 ata Olympiakos pada salah satu malam comeback hebat
pada season tersebut. Komentator Sky saat itu Andy Gray dan Martin
Tyler pun sampai teriak “ Oh beauty, What a hit, son “ berulang-ulang
puji gol Stevie G. Atmosfer satu stadion Anfield pun berubah darinya
tadi tegang sampe ke ubun-ubun menjadi sebuah kelegaan massal. Liverpool
lolos
Inilah awal yang menyakinkan Liverpool yang
maju ke fase knock-out sebagai runner up group menemani AS Monaco yang
menjadi juara Grup A. Liverpool unggul perbedaan goal dari Olympiakos
walaupun sama-sama mempunyai poin 10, Liverpool yang lolos dari lubang
jarum. Di fase knock-out Liverpool dipertemukan juara grup
B,Bayern Leverkusen. yang mengungguli Madrid di grup B. Liverpool
Seperti tanpa kesulitan. Liverpool melenggang di dua pertemuan kandang
dan tandang yang masing-masing tercipta skor 3-1 sehingga menciptakn
agregat besar 6-2. Luis Garcia, Milan Baros, John Arne Risse, Didi
Hamman masing-masing menyumbangkan goal di kedua pertemuan melawan
Leverkusen.
Pada drawing yang dilakukan di markas besar
UEFA di Nyon, Swiss, Liverpool dipertemukan dengan Juventus di perempat
final. Semua orang tertuju pada peristiwa paling memilukan publik
sepakbola Eropa 19 tahun yang lalu, Tragedi Hesyel yang menewaskan 39
suporter. Polemik sempat muncul akan adanya isu boikot pertandingan oleh
pihak keluarga korban terutama fans Juventus namun hal tersebut tidak
terjadi. Pertandingan pertama di gelar di Anfield.Diawali sebuah upacara
penghormatan untuk 39 korban tragedy Hesyel. Upacara ini juga dihadiri
oleh dua legenda masing-masing klub, Ian Rush dan Platini.
Luis Garcia mencetak gol indah vs Juventus |
Ceremony itu tidak mengurangi tensi
pertandingan saat dimulai. Sami Hyypia buka keunggulan Liverpool
melalui tandukannya setelah memanfaatkan sepak pojok. 1-0 Liverpool. Tak
berselang berapa lama, Luis Garcia memperlihatkan sebuah tendangan
spektakular dari jarak sekitar 25 meter menghujam jala Gigi Buffon. 2-0
keunggulan Liverpool pada babak pertama. Gambaran para suporter saat
itum Liverpool bakal lewati babak kedua dengan mudah. Namun tidak...Di
babak kedua Juventus mulai bermain menyerang sampai pada akhirnya
lemahnya kordinasi lini belakang Liverpool mampu dimanfaatkan Fabio
Cannavaro mencetak goal tandang untuk Juventus yang mungkin menjadi
modal utama Juve untuk habisi LFC di Turin. Pertemuaan kedua berlangsung
di Turin, Juventus minimal memerlukan kemenangan 1-0 atas Liverpool
untuk memuluskan jalan mereka ke semifinal. Namun Liverpool adalah
Liverpool, dengan segalah kegigihan sampai akhir pertandingan,
keunggulan 2-1 dari Anfield mampu dijaga Liverpool. Liverpool yang saat
itu langsung dicap bermain super defensive dan sedikit pragmatis oleh
Juventus, namun Rafa Benitez menolak berkomentar
沒有留言:
張貼留言